
Act 2: Veils Off in Sun or Shadow

Rover dan Zani tiba di Whisperwind Haven untuk mencari jejak Gilberto. Setelah Zani melapor pada atasannya, investigasi mereka berlanjut. Namun di tengah perjalanan, mereka justru bertemu kembali dengan Cristoforo, seorang dramawan misterius yang memberikan informasi mengejutkan: Fleurdelys, sang Blessed Maiden yang dahulu menyelamatkan Ragunna dari Dark Tide, pernah mengorbankan dirinya dan menghilang setelah kejadian tersebut. Cristoforo belum selesai menulis puisi tentang kisah itu karena merasa kekurangan inspirasi. Ia mengira kampung halaman Blessed Maiden bisa membantunya, namun ternyata tidak. Puisi itu kemudian diberikan kepada Rover.

Cristoforo juga mengungkap bahwa sejak Gilberto datang ke daerah ini, banyak Echo yang menghilang. Setelah penyelidikan lebih lanjut, diketahui bahwa Echo–echo tersebut mengalami korosi frekuensi, yang menyebabkan mereka menjadi agresif. Hal ini mengkhawatirkan, karena Common Echo seharusnya tidak menyerang sesama, apalagi manusia, selama mereka berada dalam jangkauan Genesis Nexus.
Abby kemudian muncul dan menjelaskan bahwa bunga misterius yang menyebabkan kegilaan para Echo berasal dari seorang Resonator yang sangat kuat. Dari investigasi mereka, diketahui bahwa rencana Gilberto adalah menciptakan kericuhan dengan cara membuat Common Echo kehilangan kendali dan melukai warga. Tujuannya adalah untuk menjatuhkan nama Montelli Family, yang menginisiasi Carnevale setelah sepuluh tahun absen.

Phoebe kemudian bergabung setelah mengetahui bahwa Pendeta Alessio ternyata menyimpan bunga yang sama seperti yang ditemukan oleh Rover dan Zani. Mereka akhirnya menemukan Gilberto yang sedang berdoa kepada Imperator dengan julukan “Lord of the Tides and Riddles”, doa yang jelas menyimpang dari ajaran The Order walaupun menyebut nama yang sama. Hal ini membuat Phoebe bingung dan curiga akan perbedaan makna dalam penyembahan terhadap Imperator.

Sayangnya, kelompok ini tertangkap basah oleh Gilberto. Pertarungan pun tak terelakkan. Dalam pertarungan tersebut, Gilberto memanggil Echo yang telah direkonstruksi menjadi sebuah Tacet Discord melalui pengaruh bunga misterius itu. Meski demikian, Gilberto akhirnya dikalahkan dan ditangkap.

Investigasi membawa Rover, Phoebe, dan Zani menuju domain milik Lorelei, sebuah Remnant Creature kuat yang dipercaya sebagai bawahan dari Sentinel Imperator. Dalam perjalanannya, Rover sempat berpisah dan kembali bertemu dengan gadis misterius yang sebelumnya dijumpainya di toko topeng Madam Nyarla. Gadis ini mengungkap bahwa pertikaian antara Keluarga Montelli dan Keluarga Fisalia berakar dari perbedaan ideologi: Montelli mendorong kemajuan dan modernitas untuk Rinascita, sedangkan Fisalia berpegang pada nilai-nilai tradisional dan ingin semuanya berjalan sesuai dengan aturan leluhur.
Setelah pertemuan singkat itu, Rover kembali bersama Zani dan Phoebe untuk melanjutkan perjalanan menuju kediaman Lorelei. Di jalan, mereka bertemu dengan sekelompok pengikut bertopeng yang menjelaskan bahwa para pendosa bisa meminta ampun kepada Lorelei karena ia memiliki hak khusus dari Sentinel. Mereka menemukan beberapa prasasti yang memuat lirik lagu pemanggil Lorelei, dan karena Phoebe mengenali lagunya, ia menyanyikannya untuk memanggil Lorelei.

Namun, Lorelei bangkit dalam kondisi marah dan menyerang. Setelah pertempuran sengit, mereka berhasil menenangkan Lorelei dan menyadarkan bahwa ia telah terpengaruh oleh bunga merah misterius yang menyebabkan Echoes lepas kendali—bunga ini ditanam oleh para pengikut bertopeng jahat yang ternyata adalah kelompok dari luar Rinascita, yaitu Fractsidus.
Lorelei menjelaskan bahwa ia diperintahkan oleh Sentinel untuk menjaga dan menahan Sea of Clouds serta Remnant Energy yang terkandung di dalamnya. Ia juga mengungkap bahwa hubungan komunikasi antara manusia dan Sentinel telah terputus sejak lama. Saat ini, satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengan Sentinel adalah melalui doa murni rakyat biasa atau Laureate—itu pun hanya bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat.

Phoebe terkejut oleh kenyataan ini, karena sebelumnya ia percaya bahwa Primus Fenrico, sebagai The Enlightened One, dapat berkomunikasi langsung dengan Sentinel kapan saja. Lorelei pun menegaskan bahwa komunikasi dengan Sentinel tidak terbatas hanya kepada mereka yang memiliki gelar Primus, melainkan harusnya terbuka untuk semua warga.
Selain itu, Lorelei juga mengonfirmasi bahwa para pengikut bertopeng yang mengacau bukan berasal dari Rinascita, dan pemimpin mereka adalah seseorang yang dipanggil Conductor, yang identitasnya sesuai dengan kecurigaan Abby sebelumnya: Phrolova, seorang Conductor yang terlibat dengan manipulasi frekuensi.
Kebenaran ini mengguncang keimanan Phoebe, terutama karena selama ini ia mempercayai bahwa hanya Fenrico yang layak menyandang gelar The Enlightened One. Setelah perpisahan dengan Lorelei, Rover dan Zani melanjutkan perjalanan ke Averardo Vault untuk menyelidiki lebih jauh.
Sesampainya di Averardo Vault, Rover dan Zani nyaris diserang oleh Sentry Construct, namun serangan itu dihentikan oleh seorang wanita misterius berbaju merah. Wanita ini memperkenalkan dirinya sebagai Carllota Montelli, putri kedua dari Montelli Family. Zani segera melaporkan semua pencapaian investigasi sejauh ini kepada Carllota, yang kemudian mencoba menghubungi pamannya, Tuan Capollo, namun sang paman sedang tidak berada di tempat.

Carlotta memutuskan untuk turun tangan langsung menangkap para pengkhianat dari keluarganya, dan Rover setuju untuk membantunya karena mereka memiliki tujuan yang sama.
Target mereka adalah para pengkhianat yang sedang berada di Tuning Room, tengah berusaha menghapus bukti kejahatan mereka. Setelah Rover menerima perlengkapan dari Zani, ia dan Carlotta bergerak cepat dan mengepung para pelaku. Setelah ditangkap, para pengkhianat mengakui bahwa kekuatan Phrolova mampu memecah dan merekonstruksi frekuensi, yang menjelaskan bagaimana Echo bisa dimodifikasi menjadi Tacet Discord.

Mereka juga mengungkap bahwa dalang utama dari konspirasi ini adalah seorang lelaki berpengaruh dalam keluarga Montelli sendiri, dan bahwa Echo yang telah dimodifikasi sudah mulai disebarkan sejak seminggu sebelum Carnevale dimulai.
Setelah penangkapan selesai, mereka menuju ke Echo Collection Room, tempat rahasia di mana keluarga Montelli menyimpan berbagai data tentang Echo dari dalam dan luar negeri. Di sana, Carlotta bertanya kepada Rover apakah ia tidak penasaran mengapa Rinascita—yang dikenal sebagai pionir dalam teknologi Echo—begitu tertutup dan sulit diakses oleh dunia luar.

Carlotta pun menjelaskan alasan utamanya:
Echo digunakan sebagai pelindung terhadap Tacet Discord dan ancaman laut lainnya.
Echo dianggap sebagai utusan ilahi dari Sentinel oleh The Order.
Echo biasa akan rusak jika keluar dari Rinascita karena bergantung pada Genesis Nexus.
Karena ketergantungan itu, warga Rinascita tidak pernah berniat keluar, yang membuat The Order dan Fisalia Family bisa dengan leluasa mendoktrin masyarakat. Inilah sebabnya The Order menolak gagasan "Terminal Pribadi" dari Montelli dengan dalih bahwa itu adalah bentuk "penodaan terhadap kesucian Echo."
Namun kenyataannya, misi Montelli Family bukan sekadar menjual teknologi. Mereka ingin membuka jalur perdagangan dan pertukaran pemikiran, demi kemajuan ilmu pengetahuan yang pada akhirnya akan memajukan seluruh wilayah Ragunna, termasuk Rinascita. Terminal Pribadi adalah simbol dari tekad mereka untuk menantang narasi tunggal yang selama ini dikendalikan oleh The Order dan keluarga Fisalia.

Dari pembicaraan ini, terungkap pula bahwa Vitreum Dancer yang menyampaikan pesan ke Rover di awal adalah Vitreum Dancer pertama—entitas yang lahir dari frekuensi kaca berwarna yang pecah dari Menara Runtuh, sebuah tempat yang dilarang oleh Order of the Deep. Carlotta menambahkan bahwa seharusnya entitas tersebut tidak mungkin bisa keluar dari ruang penyimpanannya di Averardo Vault. Jika itu terjadi, maka hanya Sentinel sendiri yang mungkin mampu melakukannya.
Rover membuka data file segment yang dikunci dalam berkas pribadi keluarga Montelli. Di dalamnya, ia membaca dengan seksama:
Sangat sedikit orang—bahkan mereka yang berasal dari keluarga Montelli sendiri—yang benar-benar tahu kapan Vitreum Dancer pertama kali muncul. Meskipun selama ini mereka telah melayani keluarga Montelli sebagai Echo yang tidak mencolok, keberadaan mereka jarang diperhatikan, bahkan dianggap sebagai sekadar petugas keamanan rumah tangga biasa.
Tidak mengherankan jika hampir tidak ada yang menyadari satu hal penting: tak ada dua Vitreum Dancer yang sama.
Temuan dari seni Kaca Berwarna yang ditemukan di reruntuhan sekitar Ragunna menunjukkan bahwa para Vitreum Dancer lahir dari frekuensi Tacet Discord. Mereka muncul dalam panel-panel kaca itu berdampingan dengan simbol-simbol keagamaan yang umum diasosiasikan dengan ajaran The Order. Anehnya, hingga kini tidak pernah ditemukan dua panel kaca yang benar-benar identik. Bahkan para seniman The Order kesulitan mereplikasi komposisi yang sama, meski dengan cerita atau motif yang serupa.
Hal ini menegaskan bahwa frekuensi dari Vitreum Dancer modern mengandung informasi yang unik, seperti sidik jari... atau lebih tepatnya, seperti para Tacet Discord leluhur mereka.
Dalam buku "The Wealth and Legend of the Montellis," tercatat sebuah legenda: Dahulu, seorang leluhur keluarga Montelli menerima Laurel—mahkota kehormatan spiritual—dari Imperator selama perayaan Carnevale. Imperator lalu memberinya perintah untuk mengunjungi sebuah menara yang telah ditinggalkan oleh The Order. Leluhur itu menurut, namun setelah kembali, ia tidak pernah menceritakan apa yang dilihatnya di sana, dan bahkan mengeluarkan larangan keras agar seluruh keturunannya tidak mendekati menara itu lagi.
Tetapi satu hal pasti: ia tidak kembali sendirian. Ia membawa pulang Vitreum Dancer yang pertama.
Dulunya, Kaca Berwarna digunakan sebagai media untuk menceritakan kisah para Sentinel sebelum munculnya era Codex. Dalam kisah-kisah itu, tampak jelas bahwa dari sekian banyak Echo yang dipilih oleh Sentinel, justru Vitreum Dancer yang dipercaya sebagai pengantar pesan mereka. Dari sini dapat disimpulkan bahwa The Order bukan hanya sekadar lembaga keagamaan—mereka punya hubungan langsung dengan nasib para Sentinel sendiri.
Semua informasi ini diketahui oleh keluarga Montelli bukan karena keberuntungan, melainkan karena jiwa bebas mereka yang terus mempertanyakan dan menggali kebenaran tersembunyi di balik wajah Rinascita yang terlihat damai. Mereka mulai mencurigai adanya campur tangan The Order terhadap isi Codex, termasuk penghapusan dua zaman penting dari sejarah:
Age of Ignorance (Abad Kebodohan)
Age of Conflict (Abad Pertikaian)
Dua zaman itu lenyap seolah-olah tak pernah ada.
Setelah pengungkapan besar ini, Rover dan Carlotta melanjutkan perjalanan menuju Reruntuhan Menara yang telah lama ditinggalkan. Dalam perjalanan, mereka terlebih dahulu harus mengatasi ancaman dari Sentry Construct yang lepas kendali dan menyerang siapa saja yang mendekat.
Sesampainya di menara, mereka menemukan puzzle kuno yang berisi catatan tersembunyi mengenai sejarah Sentinel di Rinascita. Penemuan ini mengguncang keyakinan yang telah lama dipegang rakyat: ternyata Rinascita tidak hanya dilindungi oleh satu Sentinel, tetapi dua. Fakta ini dengan sengaja dikubur oleh The Order untuk mempertahankan monopoli doktrinal mereka.

Kisah Sentinel yang dikubur The Order kemudian diceritakan dalam visual sinematik yang menggambarkan sejarah kelam Rinascita, tersembunyi dalam bayang-bayang yang ditekan oleh The Order:
"Pada hari permulaan di tanah Rinascita, tampaklah dua Sentinel... Yang satu menguasai langit, yang satu lagi menguasai samudera. Mereka adalah kekuatan abadi yang saling bertentangan, selamanya bertolak belakang."
Dari pertentangan keduanya, dunia mengalami kekacauan. Namun, justru dari kekacauan itulah Rinascita berevolusi. Dalam legenda tua yang dikubur oleh The Order, rakyat terbagi dalam kepercayaan, berperang dalam bayang-bayang keyakinan yang berbeda.
"Dan semua itu... baru berakhir saat munculnya bencana tak terduga— Tacet Discord Outbreak, yang kini dikenal sebagai Dark Tide."*
Bencana itu melahap hampir seluruh pulau, meninggalkan kehancuran dalam skala yang belum pernah dilihat umat manusia. Dalam kehancuran itulah Napoli, sang Primus pertama, muncul dari reruntuhan, memulihkan tatanan dunia, dan mendirikan The Order untuk menuntun kembali Ragunna dari abu peradaban.
Namun, setelah tugasnya rampung, Napoli kembali ke pangkuan Ilahi. Dalam nafas terakhirnya, ia menyampaikan ramalan:
"Dahulu kala, satu—Sentinel yang tunggal—terpecah karena perbedaan keyakinan. Dari luka suci yang mereka torehkan pada satu sama lain, lahirlah kutukan: Dark Tide." "Namun, dalam penderitaan yang belum usai, Sentinel yang terpecah akan memilih utusan mereka…" "Pada hari termegah, sang perawan akan dimahkotai dengan Laurel Emas..." "Melalui dirinya, ia akan berbicara kepada Sentinel, dan terlahirlah The Enlightened One yang telah diramalkan."
Lewat utusan ini, penderitaan akan berakhir. Sang Sentinel, yang terpecah, akan kembali menyatu dalam wujud asli mereka, dan di bawah berkat mereka:
Rinascita akan menjelma menjadi surga tanpa kesengsaraan.

Namun sebelum mereka sempat mengungkap lebih jauh, Pendeta Alessio muncul bersama antek-anteknya dan mengepung mereka. Pertempuran tak terelakkan, dan meski akhirnya Rover dan Carlotta berhasil menang, situasi menjadi rumit.
Demi menyelamatkan Rover, Carlotta berpura-pura berkhianat. Ia menyerahkan dirinya kepada Alessio dan mengaku akan memihak The Order. Dalam kenyataannya, Carlotta tahu bahwa bila ia tetap bersama Rover, pamannya akan benar-benar mengeksekusinya. Dengan pengorbanan itu, ia memberi Rover kesempatan untuk kabur dan melanjutkan penyelidikan sendirian.

Kabur dari kepungan The Order, Rover dan Abby melarikan diri hingga mencapai sebuah jembatan. Namun di sana mereka diserang oleh seekor Tacet Discord berbentuk naga. Abby dengan sigap melindungi Rover dengan menyerap semburan serangan dari makhluk tersebut, meskipun pada akhirnya mereka tetap terjatuh ke sungai. Rover kehilangan kesadaran, tetapi berhasil diselamatkan Abby agar tidak tenggelam.
Setelah sadar kembali, Rover mendapati dirinya dikepung oleh Tacet Discord yang ada. Tepat sebelum situasi menjadi kritis, ia diselamatkan oleh Roccia—anggota lain yang dikirim oleh Carlotta Montelli atas permintaan khusus, menunjukkan bahwa meski Carlotta harus berpura-pura berkhianat, ia tetap berusaha membantu dari balik layar.
Last updated